Jumat, 20 Februari 2009

2.235 Ha Lahan Rawan Erosi belum Tertangani

Klaten (Espos) - Lahan seluas 2.235 haktare (ha) yang tersebar di tujuh kecamatan berkategori agak kritis. Daerah rawan erosi tersebut hingga kini belum mampu tertangani.

Kasi Produksi Usaha Kehutanan, Subdin Kehutanan, Dinas Pertanian Klaten, Gatot Hariyanto mengungkapkan, sisa penyebaran lahan berkategori agak kritis pada akhir 2008 jumlahnya masih cukup signifikan. Dia menguraikan, lahan rawan erosi tersebut terdapat di Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom, Tulung, Bayat, Cawas, serta Kalikotes.

"Sisa lahan rawan erosi yang belum mampu tertangani luasnya mencapai 2.235 ha. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 2.635 ha," jelas Gatot kepada Espos, Jumat (20/2), di tempat kerjanya.

Lebih jauh dia menguraikan, lahan rawan erosi terluas berada di Kecamatan Kemalang yaitu 1.098 ha. Mayoritas, tanah di kawasan tersebut merupakan lahan nonproduktif. Sehingga memerlukan upaya konservasi seperti gerakan penghijauan.

Sementara itu, luas lahan yang sudah ditangani pada 2008 luasnya lebih 400 ha. Subdin Kehutanan telah melakukan penanaman pohon di lahan yang berada di lima kecamatan tersebut. Yaitu, Kemalang, Karangnongko, Jatinom, Bayat, serta Tulung.

Biaya penanganan lahan kritis yang dilaksanakan tahun lalu itu di kawasan tersebut dialokasikan dari APBN.

Kasubdin Kehutanan, Dinas Pertanian Klaten, Cahyo Dwi Setyanto menambahkan, penanganan lahan rawan erosi yang tersisa tersebut akan dilaksanakan secara bertahap. Pasalnya, untuk mencapai taget penuntasan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sementara jatah APBD kabupaten tahun ini untuk konservasi masih dinilai minim, sekitar Rp 100 juta.

Oleh: Hanifah Kusumastuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Berita  |  Template by Blogspot tutorial